Terganggu atau Tergerak?

"Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan...” -- Matius 12:7

Alkitab mencatat bahwa hati Yesus sangat mudah tergerak oleh belas kasihan, sebuah belas kasihan yang selalu melahirkan tindakan. Mujizat lima roti dan dua ikan yang memberi makan ribuan orang dimulai dengan belas kasihan Yesus saat melihat orang banyak yang mengikuti Dia selama tiga hari tanpa makanan. Hati-Nya hancur dan tangan-Nya tak kuasa untuk tidak menjamah seseorang yang tubuhnya rusak akibat kusta saat orang tersebut bersujud memohon pertolongan kepada-Nya. Di kota Nain Yesus kembali diliputi dengan kesedihan ketika melihat seorang janda yang meratapi kematian anak tunggalnya. Dan anak muda itupun hidup kembali saat jasadnya bersentuhan dengan Pribadi yang lebih berkuasa daripada maut. Yesus sangat terharu saat melihat Maria menangisi saudaranya yang telah meninggal empat hari sebelumnya. Diapun tidak bisa menahan air mata ketika orang membawa-Nya ke kubur Lazarus. Walaupun masih diliputi keharuan yang dalam, Yesus meminta orang untuk membuka batu penutup kubur, mengucap syukur kepada Bapa dan memerintahkan Lazarus untuk hidup kembali. Pada saat para murid terganggu oleh teriakan orang-orang buta di luar Yerikho, Yesus tergerak hatinya oleh belas kasihan dan menyembuhkan mereka semua.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita menjadi terganggu oleh seruan mereka yang membutuhkan pertolongan di sekeliling kita? Atau apakah kita akan mengijinkan hati kita tergerak oleh belas kasihan dan mulai melakukan tindakan? Kita memang tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan semua orang. Namun kita semua bisa melakukan sesuatu - sewaktu hati kita digerakkan oleh belas kasihan - sesuai dengan takaran iman dan kemampuan yang dipercayakan Tuhan kepada setiap kita.

“Kasihan berhenti di perasaan. Belas kasihan akan melewati perasaan dan melahirkan tindakan.”

Comments

  1. Iya,terkadang kita sering mendengar..bahkan sadar akan keadaan di sekeliling kita yang membutuhkan pertolongan.Tetapi apakah kita mau bertindak secara langsung atau melupakannya..
    Hanya hati yang bisa menjawabnya...Mulailah untuk melihat sekeliling kita...Begitu banyak yang kita bisa lakukan tanpa kita sadari.

    ReplyDelete
  2. Betul sekali, hanya hati kita yang bisa menjawabnya. Thanks for the comment, Martha :)

    ReplyDelete

Post a Comment